ular tangga, permainan semasa kecil adalah contoh yang bagus tentang permainan nasib manusia. ada petak-petak yang harus di lewati. ada tangga yang akan membawa kita naik kepetak yang lebih tinggi. ada ular yang akan membuat kita turun ke petak di bawahnya.
kita hidup, dan sedang dengan bermain dengan banyak papan ular-tangga. ada papan yang bernama kuliah, ada papan yang bernama karir. suka atau tidak dengan permainan yang sedang dijalankan. setiap orang harus melagkah, atau ia terus saja ada dipetak itu. suka atau tidak suka dengan permainan yang sedang dijalaninnya, setiap orang harus melangkah. atau ia terus saaa ada di petak itu . suka tak suka setiap orang harus mengocok dan melempar dadu.
malangnya ada juga manusia yang enggan melempar dadu dan meyangka bahwa ituah nasibnya. bahwa di situlah nasibnya, dipetak itu. mereka yang malang itu, terus saja berada disana. menerima keadan sebagai nasib, tanpa pernah melempar dadu.
mereka yang takut mlempar dadu, taka akan pernah beranjak kemana-mana. mereka yang enggan melempar dadu, tak akan pernah menyelesaikan permainan nya.
setiap kali menemui ular, lemparkan dadumu kembali. optimislah bawah di antara lemparan, kau akan menemukan tangga. beda antara orang optimis dan pesimis bila keduanya sama-sama gagal, si pesimis menemukan kekecewaan dan sang optimis mendapatkan harapan.
kita hidup, dan sedang dengan bermain dengan banyak papan ular-tangga. ada papan yang bernama kuliah, ada papan yang bernama karir. suka atau tidak dengan permainan yang sedang dijalankan. setiap orang harus melagkah, atau ia terus saja ada dipetak itu. suka atau tidak suka dengan permainan yang sedang dijalaninnya, setiap orang harus melangkah. atau ia terus saaa ada di petak itu . suka tak suka setiap orang harus mengocok dan melempar dadu.
malangnya ada juga manusia yang enggan melempar dadu dan meyangka bahwa ituah nasibnya. bahwa di situlah nasibnya, dipetak itu. mereka yang malang itu, terus saja berada disana. menerima keadan sebagai nasib, tanpa pernah melempar dadu.
mereka yang takut mlempar dadu, taka akan pernah beranjak kemana-mana. mereka yang enggan melempar dadu, tak akan pernah menyelesaikan permainan nya.
setiap kali menemui ular, lemparkan dadumu kembali. optimislah bawah di antara lemparan, kau akan menemukan tangga. beda antara orang optimis dan pesimis bila keduanya sama-sama gagal, si pesimis menemukan kekecewaan dan sang optimis mendapatkan harapan.