UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama: Moch Alwy Kurniawan
kelas : 1DB04
Npm: 34111520
tugas: manajemen umum #
tugas: manajemen umum #
Sebelum kita membahas kebih jauh, kita harus tau pengertiannya
terlebih dahulu. Komunikasu berasal dari bahasa latin "Communis" atau
"Common" dalam bahasa inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti
kita berusaha untuk mencapai kesamaan dengan makna "commones" . Dengan
berkomunikasi, kita berbagi informasi kepada orang yang membutuhkan
informasi.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling
berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar
pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama
dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu
terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk
kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan
bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada
two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal
balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk
mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari
berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang
terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing
individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan
manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Hambatan-hambatan Komunikasi :
1. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Di dalam kehidupan manusia kita harus saling berkomunikasi satu sama lain kepada kelompok maupun masyarakat. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari sekumpulan sesuai dalam kelompok masyarakat. Untuk itu komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini dilakukan kepada
individu dalam usaha mencapai pengertian agar dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi Kelompok
komunikasi ini mencakup lebih luas yaitu komunikasi dengan masyarakat
3. Komunikasi Massa
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Hambatan-hambatan Komunikasi :
1. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Di dalam kehidupan manusia kita harus saling berkomunikasi satu sama lain kepada kelompok maupun masyarakat. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari sekumpulan sesuai dalam kelompok masyarakat. Untuk itu komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini dilakukan kepada
individu dalam usaha mencapai pengertian agar dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi Kelompok
komunikasi ini mencakup lebih luas yaitu komunikasi dengan masyarakat
3. Komunikasi Massa
Komunikasi yang dilakukan oleh alat media massa yang meliputi cetak dan
elektronik. Gaya komunikasi akan memberikan pengetahuan bagaimana
perilaku orang-orang dalam organisasi ketika kita berbagi informasi.
Dalam target mencapai kekuasaan akan mencoba mempengaruhi kemampuan
berkomunikasi dalam organisasi. Dan kita akan diajak untuk memikirkan
bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam
organisasi. Ada beberapa gaya komunikasi yaitu:
1. The controling style
Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan, maksudnya adalah
membatasi, memaksa dan mengatur perilaku dan tanggapan orang lain.
2. The equalitarian style
Gaya komunikasi ini adalah berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah
3. The structuring style
Gaya komunikasi ini keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan berbagai informasi tentang tujuan organisasi
4. The Dynamic style
gaya komunikasi ini bersifat agresif. Biasanya dipakai para juru kampanye ataupun supervisor
5. The Relinguishing style
gaya komunikasi ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain
1. The controling style
Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan, maksudnya adalah
membatasi, memaksa dan mengatur perilaku dan tanggapan orang lain.
2. The equalitarian style
Gaya komunikasi ini adalah berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah
3. The structuring style
Gaya komunikasi ini keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan berbagai informasi tentang tujuan organisasi
4. The Dynamic style
gaya komunikasi ini bersifat agresif. Biasanya dipakai para juru kampanye ataupun supervisor
5. The Relinguishing style
gaya komunikasi ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain
http://kampunglinux.blogspot.com/2011/11/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://iechamoetzz.blogspot.com/2012/01/komunikasi-dalam-organisasi.html
No comments:
Post a Comment